Telah kita ketahui bahwa fluida merupakan zat yang dapat
mengalir. Dia dapat mengalir karena tidak dapat mempertahankan bentuknya
seperti zat padat. Fluida akan mengikuti dan mengisi bentuk wadah atau ruang
yang ditempatinya. Di dunia kita mengenal tiga wujud zat, yaitu padat, cair dan
gas. Zat cair dan zat gas lah yang kemudian dimasukkan kedalam golongan fluida.
Pembahasan tentang fluida sendiri dibagi kedalam dua pokok
pembahasan utama yaitu Fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis membahas
sifat-sifat atau gejala-gejala yang terjadi pada fluida dengan kondisi setimbang atau tidak bergerak.
Sedangkan pada Fluida Dinamis mengkaji tentang fluida yang yang sedang
bergerak.
Pada tulisan kali ini akan membahas salah satu gejala pada
fluida statis yaitu hukum Archimedes. Ada hal menarik yang dapat diamati pada
fluida statis. Hal tersebut yaitu apabila kita mengukur berat benda di udara dan
mengukur berat benda di air. Apabila kita mengukur berat benda di udara maka
akan terdapat perbedaan ketika di ukur di dalam zat cair. Berat benda ketika
diukur di dalam zat cair menjadi lebih ringan. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi ?
Menurut archimedes, ketika benda berada di dalam zat cair
maka benda tersebut mendapat gaya dari zat cair tersebut yang mengarah ke atas
yang kemudian disebut sebagai Gaya
Apung. Gaya apung ini arahnya ke atas sehingga mengurangi gaya berat benda
ketika berada di air. Gaya ini disebut juga sebagai Gaya Archimedes.
Sehingga besarnya gaya apung dapat diperoleh dari persamaan
Keterangan :
FA = Gaya
Apung (Gaya Archimedes) (Newton)
Wudara = berat benda di udara
(N)
Wcair = berat benda pada zat
cair (N)
Selanjutnya Archimedes merumuskan suatu konsep dalam Hukum
Archimedes yang berbunyi “Besarnya gaya apung yang dialami benda
ketika berada di dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
oleh volume benda tersebut”
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
FA = Gaya Apung (Gaya
Archimedes) (Newton)
ρ = massa jenis zat cair (kg / m3 )
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2)
V = volume benda tercelup dalam zat cair (m3)
Ketika suatu benda massa jenisnya lebih kecil dari massa
jenis zat cair maka benda akan terapung di air. Ketika massa jenis benda jauh
lebih besar dari massa jenis air maka benda akan tenggelam di air. Dan ketika
massa jenis benda kurang lebih sama dengan massa jenis air maka benda akan melayang
di air.