Perubahan Kenampakan Matahari dan Bulan
1. Penampakan Matahari
Matahari termasuk bintang karena memiliki cahaya sendiri, berbentuk bola gas yang berpijar, dan memiliki ukuran yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran bumi. Matahari merupakan bintang terbesar yang paling dengan bumi. Pada pagi hari kita bisa melihat matahari terbit di sebelah timur dan sore harinya matahari akan terbenam di sebelah barat.
2. Penampakan Bulan
Bulan adalah benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya bulan yang terlihat oleh mata adalah pantulan dari cahaya matahari. Bulan adalah satelit bumi. Bulan berotasi pada porosnya serta berevolusi mengitari bumi dan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari. Waktu yang dibutuhkan oleh bulan untuk sekali berevolusi adalah 29(1/2) hari~ 1 bulan.
Setiap saat, posisi bulan relatif terhadap bumi dan matahari mengalami perubahan. Artinya, luasan cakram bulan yang terkena sinar matahari setiap saat dan setiap hari mengalami perubahan. Perubahan bentuk bulan yang terlihat dari bumi disebut fase bulan. Fase kenampakan bulan dari hari ke hari, antara lain:
a. Bulan baru
Pada fase bulan baru, tidak ada cahaya bulan yang nampak. Oleh karena itu, fase bulan baru disebut juga fase bulan mati.
b. Bulan sabit
Setelah satu hari dari fase bulan baru, luasan cahaya bulan akan nampak meyerupai sabit sehingga disebut bulan sabit.
c. Bulan separuh
Setelah satu hari luasan cahaya bulan terus membesar, hingga setelah kira-kira tujuh hari akan mencapai setengah dari luasan cakram bulan. Luasan bulan mencapai separuh (50%) dari luasan cakram bulan disebut dengan bulan separuh.
d. Bulan bungkuk
Luasan cahaya bulan mencapai tiga perempat luasan cakram bulan disebut dengan bulan bungkuk
e. Bulan purnama
Setiap hari luasan bulan terus membesar, hingga setelah kira-kira empat belas hari akan mencapai seluruh (100%) dari luasan cakram bulan disebut dengan bulan purnama.