-->

Type something and hit enter

On
Kamis, 8 September 2016

Pada hari ini, hari yang paling nekat dalam hidup saya untuk saat ini. Mungkin saja nanti ada yang lebih nekat lagi. Hal ini berkaitan dengan sepeda, sejak setahun lalu saya mulai tertarik dengan olahraga sepeda setelah terakhir memiliki sepeda di waktu kecil. Dengan sepeda ini saya gunakan sebagai moda transportasi dalam kota Makassar. Jika cukup dekat saya lebih memilih memakai sepeda dibanding motor. Yah hitung-hitung sebagai olahraga di tengah kesibukan mencari waktu luang.

Disadari kalau saya ini masih pemula untuk kalangan hobi sepeda. Terkadang sangat minder juga jika membaca artikel-artikel tentang sepeda. Seperti tour-tour rombongan sepeda yang berjarak ratusan kilometer. Namun itu juga memotivasi saya untuk terus bersepeda karena ternyata bukan cuma saya saja yang berhobi sama. Saya pernah membaca waktu yang ditempuh oleh seorang pembalap sepeda professional dengan jarak kurang lebih 170 km hanya kurang dari 4 jam (seingatku). Tentu ini sungguh hal yang sangat luar biasa bagi saya yang hanya di dalam kota saja, saya sudah kewalangan. Maklum masih pemula.
Pada hari ini saya memutuskan untuk naik sepeda pulang kampung di Kabupaten Barru. Jaraknya dari Makassar sekitar 100 km. Hal ini tergolong nekat karena saya tidak pernah menempuh jarak sejauh itu. ditambah lagi jam terbang saya soal sepeda masih kurang. Yah mau diapa lagi, kapan lagi kalau bukan sekarang.

Pilihan saya yaitu berangkat malam karena alasan suhu lingkungan pada malam lebih dingin. Meninggalkan kos-kosan sejak pukul 7.00 WITA dan menyusuri jalan ibu kota seorang diri. Saya memang sudah terbiasa bersepeda sendiri karena belum bergabung dengan komunitas. Tas yang biasa saya gunakan pun saya kurangi bebannya seminimal mungkin. Dan membawa bekal 50 ribu rupiah, dan ini uang terakhir saya saat ini. Uang itu kupersiapkan untuk makan dan minum. Berkendarara di malam hari yang gelap tanpa lampu sepeda terkesan sangat sepi. Lagu MP3 yang selalu menemani tentu menjadi penghilang sepi. Tak lupa pula saya mengaktifkan TM kartu telkomsel saya untuk sekedar memiliki teman cerita di jalan walau d telepon.

Soal pemandangan, yah bukan proritas utama saya kali ini, apalagi malam hari. Suasana jalan antar kabupaten yang gelap hanya diterangi oleh senter hp yang kusiapkan dari awal. Lewatnya kendaraan-kendaraan yang pulang kampung juga membantu dalam gelap berhubung waktu ini menjelang hari Raya Idul Adha. Untuk perjalanan 50 km pertama, saya masih bisa santai dengan bersepeda seperti biasanya. Namun untuk 50 km selanjutnya, terasa lebih sulit alhasil lebih banyak singgah untuk istirahat. Perjalanan panjang malam ini tetaplah saya nikmati seorang diri. Karena terlalu banyak istriahat dan sempat tidur pula di beberapa titik, perjalanan malam itu aku tempuh selama 12 jam lebih. Karena menembus pagi maka disambutlah oleh hangatnya sinar mentari pagi. Walau masih pagi tapi panas sangat terasa ketika bersepeda.

Dan pada akhirnya aku juga berhasil sampai di rumah dengan selamat. Oh iya ternyata hari ini Jumat,  9 September 2016 merupakan hari Olahraga Nasioanal. Wah dalam benak ku, ini sangat pas yah. Ternyata saya memperingati hari olahraga nasional dengan bersepeda sejauh 100 km. hmm saya tau ini masih sangat biasa saja bagi teman-teman yang professional dan sudah lebih dahulu mengenal dunia sepeda. Namun tetap saja bagi saya ini adalah permulaan yang baik, semoga saja kedepannya saya bisa bergabung dengan senior-senior touring. Salam

Hari Olahraga Nasional

Jumat, 9 September 2016