-->

Type something and hit enter

On
Konsep massa telah lama dikenalkan dalam pelajaran di sekolah. Sehingga besaran massa ini sudah tak asing lagi di telinga.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian massa dalam fisika yaitu ukuran kuantitatif sifat kelembaman (inersia) benda.  Atau boleh juga kita mengartikan massa sebagai ukuran banyaknya jumlah partikel pada suatu benda. Disini kita dapat memahami bahwa semakin besar massa maka semakin sulit benda itu digerakkan. Dan apabila bendanya dalam keadaan bergerak, semakin besar massanya semakin sulit untuk dihentikan geraknya.

Berdasarkan hukum kedua Newton hubungan gaya massa dan percepatan gerak benda yaitu :

F = m.a
a = F/m

Percepatan benda bergerak lurus bergantung dengan seberapa besar gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan massanya. Disini massa berperan pada gerak lurus. Terus bagaimana peran massa pada benda bergerak melingkar. Hmmm Sama saja pada gerak lurus, semakin besar massa semakin sulitpun benda digerakkan melingkar. Tetapi ternyata bukan cuma massa yang mempengaruhi gerak pada lintasan melingkar. Misalnya ada benda bermassa sama tetapi bentuknya berbeda (tongkat panjang dan bola misalnya), kesukarannya untuk diputar berbeda. Begitu pula dengan jarak titik yang diberikan gaya, misalnya pada daun pintu. Daun pintu apabila didorong pada daerah ujung itu lebih mudah jika dibanding didorong pada daerah tengah pintu. Dan tidak akan mungkin bergerak memutar apabila didorong pada daerah engselnya (titik tumpu putar). 

Olehnya itu dipikirkan konsep baru yang berkaitan dengan kelembaman selain massa. Yaitu momen inersia, jadi momen inersia adalah berkaitan dengan kesukarannya benda untuk digerakkan dengan lintasan melingkar. Jadi selain dengan massa, bentuk benda juga berpengaruh pada kelembamannya untuk bergerak melingkar. Contoh lain misalnya sebuah bola dengan jari-jari yang sama, tetapi yang satu berbentuk bola pejal (padat) sedangkan yang lainnya berongga, tentu memiliki momen inersia yang berbeda.

Disini kita sudah memahami yang bagaimana yang dimaksudkan dengan momen inersia. Selanjutnya akan kita coba turunkan momen inersia secara matematis.

 














Maka itu agar analogi diatas sama pada gerak lurus maka  I = m.r2

Keterangan :
Ek = Energi kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan linear (m/s)
w = kecepatan sudut  (rad/s)
r = jari-jari atau jarak dengan sumbu putar (m)
I = momen inersia (kg m2 )


Coba perhatikan penurunan rumus energi kinetik diatas yang dibawa dari energi kinetik pada gerak lurus  ke energi kinetic pada gerak melingkar. Keduanya memiliki bentuk yang sama, dengan kata lain posisi massa dan momen inersia berada pada definisi yang sama. Selanjutnya rumus dasar momen inersia diatas I = m.r2  akan sedikit di modifikasi menjadi I = k m.r, dimana nilai k merupakan konstanta yang bergantung pada bentuk benda tersebut. Berikut ini beberapa rumus momen inersia untuk beberapa bentuk benda beraturan.