-->

Type something and hit enter

On
Pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai momentum dan impuls. Selanjutnya pada postingan kali ini kita akan membahas tentang peristiwa Tumbukan. Peristiwa tumbukan dalam kehidupan sehari-hari erat kaitannya dengan konsep Impuls dan momentum. Maka sebaiknya dibaca kembali postingan tentang keduanya disini. Peristiwa tumbukan merupakan peristiwa bertabraknya dua objek atau lebih yang memiliki momentum (massa dan kecepatan). Misalnya dua kelereng yang saling bertabrakan, bola kasti yang dilempar di dinding atau kecelakaan oleh dua buah mobil.
Dalam peristiwa tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum yang berbunyi bahwa momentum benda sebelum dan setelah tumbukan itu selalu sama. Yang mana secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan :
p = momentum sebelum tumbukan (kg. m/s)
p’ = momentum setelah tumbukan (kg. m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan sebelum tumbukan (m/s)
v’ = kecepatan setelah tumbukan (m/s)




Perhatikan ilustrasi tumbukan dua buah bola tersebut dan hubungkan dengan persamaan hukum kekekalan momentum diatas. Peristiwa tumbukan diatas memenuhi prinsip hukum kekekalan momentum, maka jumlah momentum benda pertama dan kedua sebelum terjadinya tumbukan akan sama dengan jumlah total momentum kedua benda setelah tumbukan pula.
Selanjutnya hukum lain yang berlaku dalam konsep tumbukan yaitu hukum kekekalan energi mekanik, tetapi dalam hal ini dengan ketinggian benda yang sama maka dapat disederhanakan menjadi hukum kekekalan energi kinetik. Dua hukum kekekalan ini yang berperan dalam peristiwa tumbukan.

Peristiwa tumbukan dalam fisika dibagi kedalam tiga jenis yaitu :

a.      Tumbukan lenting sempurna
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan juga hukum kekekalan energi kinetik. Pada dunia makroskopis hampir tidak ada peristiwa tumbukan jenis ini yang terjadi, namun apabila diambil pendekatan yang mendekati lenting sempurna yaitu tumbukan pada bola biliyar. Contoh lain jenis tumbukan ini hanya dapat terjadi pada dunia mikroskopis pada tumbukan antar partikel-partikel gas. Jadi benda yang saling bertumbukan akan saling terpental satu sama lain.

b.      Tumbukan tak lenting sama sekali
Tumbukan tak lenting sama sekali terjadi ketika peristiwa setelah tumbukan, kedua benda tidak terpental tapi menyatu. Misalnya sebuah plastisin dilemparkan pada bola yang diam. Maka setelah bertumbukan bola dan plastisin menyatu dan kemudian sama-sama bergerak. Pada peristiwa tumbukan ini tetap berlaku hukum kekekalan momentum namun hukum kekekalan energy kinetik tidak berlaku dalam peristiwa jenis ini.

c.       Tumbukan lenting sebagian
Jenis tumbukan ini lah yang paling sering terjadi dalam dunia nyata. Tumbukan ini setelahnya akan kehilangan beberapa energinya yang berubah menjadi energi panas dan bunyi. Sehingga analisis perhitungannya tidak menggunakan hukum kekekalan energi kinetik juga dan tetap berlaku kekekalan momentum. Contoh peristiwa ini yaitu ketika bola dijatuhkan ke lantai, maka pantulan bola setelah tumbukan tidak akan sama dengan ketinggian awal.

Koefisien Restitusi
Tingkat kelentingan suatu benda yang saling bertumbukan dapat dijabarkan dengan koefisien restitusi. Perbandingan antara selisih negatif kecepatan benda setelah tumbukan dan sebelum tumbukan dinamakan koefisien restitusi


Nilai koefisien restitusi untuk tumbukan lenting sempurna yaitu 1 , dan nilai tumbukan tak lenting sempurna yaitu 0 . dan nilai tumbukan lenting sebagian berkisar antara 0 sampai 1.